Sabtu, 08 Maret 2014

Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli, Monopolistik & Oligopoli



Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli, Monopolistik & Oligopoli
A. Pasar Persaingan Sempurna
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Cirinya adalah:

• Banyak perusahaan dalam pasar
• Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
• Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
• Produknya bersifat homogen/identikal
• Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar

Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:

1. MR = MC, dilihat dari tingkat output
2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input
Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi (laba/profit di atas normal).
Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner yang dipakai dalam kegiatan usaha.
Profit (?) = Economic profit = TR - TC
Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit
Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.

B. Pasar Monopoli

Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Cirinya adalah:

• Industri dengan satu perusahaan
• Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
• Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
• Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
• Promosi kurang diperlukan

Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:

• Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda (multi-market monopoly).
• Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).
• Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly)

Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga
3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda
4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit
5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda)
Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga.

C. Pasar Monopolistik

Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

Cirinya adalah:

• Terdapat banyak perusahaan/penjual
• Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
• Barangnya berbeda corak (differentiated product)
• Keluar dan masuk industri relatif bebas
• Promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity.

Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:

• Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna
• Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
• Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
• Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka panjang.
Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya.
Ada dua bentuk yaitu:
• Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
• Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)

D. Pasar Oligopoli

Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.

Cirinya adalah:

• Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
• Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
• Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah
• Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
• Promosi relatif diperlukan

Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated oligopoly.

Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Dagang



Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Dagang
Tahap Pencatatan
1.      Bukti Transaksi
Kegunaan dari bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal dari (dibuat oleh) perusahaan sendiri yang disebut bukti intern dan juga dapat di peroleh dari luar yakni bukti ekstren.
Pada CV.Sri Gemilang Motor terdapat bukti transaksi yaitu kwitansi dan bon karena dalam transaksi yang dilakukan oleh CV. Sri Gemilang Motor terdapat bukti-bukti tersebut. Dimana bukti yang di dapat berasal dari dalam perusahaan yang disebut juga bukti intern.

2.      Jurnal umum
Adapun yang dimaksud dengan jurnal umum itu sendiri adalah proses pencatatan transaksi untuk kejadian ekonomi secara sistematis dan kronologis kedalam catatan akuntansi disertai dengan keterangan singkat transaksi tersebut.
Adapun fungsi dalam jurnal itu sendiri yaitu :
·         Fungsi analisis
Setiap transaksi dianalisis untuk menentukan perkiraan yang akan aidebet dan dikredit serta jumlahnya masing-masing.
·         Fungsi mencatat
Setiap transaksi keuangan dicatat, baik untuk perkiraan yang akan didebet maupun dikredit serta keterangannya masing-masing.
·         Fungsi historis
Jurnal merupakan buku harian tempat mencatat aktivitas perusahaan.
Menurut semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CV. Sri Gemilang Motor tidak ad atau tidak membuat jurnal umum pada pencatatan transaksinya hal ini dikarenakan pada sistem pencatatannya CV. Sri Gemilang Motor menggunakn sistem manual dimana transaksi dibuat hanya pemasukan dan pengeluarannya saja yang mana tidak di golongkan kedalam debet maupun kreditnya.



3.      Posting ke Buku Besar
Adapun pengertian posting adalah pemindahan ayat-ayat jurnal umum kedalam buku besar secara perodik sedangkan buku besar adalah penggolongan akun-akun sejenis secara kronologis.
Proses posting dilakukan secara periodik dan tidak setiap hari atau setiap kali transaksi. Hal ini bertolak belakang  terhadap pencatatan CV. Sri Gemilang Motor dimana pada perusahaan ini mencatat laporan transaksinya setiap hari atau dapat dikatakan setiap kali transaksi. Dapat disimpulkan bahwa CV. Sri Gemilang Motor tidak memposting laporan keuangan mereka ke buku besar, hal ini dapat dilihat bahwa CV. Sri Gemilang Motor tidak memakai sistem penjurnalan.


Tahap Pengikhtisaran

1.      Neraca Saldo
Neraca saldo berfungsi  untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam posting dari jurnal umum ke buku besar. Angka-angka neraca saldopun diambil dari saldo-saldo buku besar baik rekening riil maupun rekening nominal.
Neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan, banyak dari jumlah yang dicantumkan didalamnya dapat langsung disajikan dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Misalnya, saldo yang tercantum dalam akun kas, biasanya juga merupakan jumlah aktiva tersebut yang dimiliki perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi, demikian juga dengan akun utang dagang.
Pada CV. Sri Gemilang Motor tidak mempunyai neraca saldo yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam proses akuntansi, tetapi pada CV. Sri Gemilang Motor hanya terdapat transaksi-transaksi yang ditulis pada buku utang maupun piutang yang didalamnya terdapat beberapa pemasukan, pengeluaran, utang, dan piutang. Dari sanalah penulis dapat membuat laporan laba rugi, perubahan modal, dan neraca sebagai rujukan dalam pembuatan laporan keuangannya.

2.      Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun-akun tertentu pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan modal yang sebenarnya ada dua macam keadaan dimana jurnal penyesuain perlu dibuat. Pertama, keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun contohnya beban gaji, sedangkan yang kedua menyangkut keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Misalnya, perlengkapan yang telah dibeli dan dicatat dalam akun aktiva.
Pada CV. Sri Gemilang Motor penulis tidak menemukan adanya jurnal penyesuain. CV. Sri Gemilang Motor hanya memberikan transaksi-transaksi yang dicatatnya tiap kali melakukan sebuah transaksi. Oleh karena itu tidak adanya neraca saldo yang didapat jurnal penyesuaianpun tidak ada.

3.    Neraca Lajur (Worksheet)
Neraca lajur (Worksheet) adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur, dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan. Di samping itu, neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan, dan memungkinkan penyusunan data secara logis.
CV. Sri Gemilang Motor tidak mempunyai kertas kerja, karena tidak adanya ayat jurnal penyesuain  serta laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi.

4.    Laporan Keuangan
Produk akhir dari sistem informasi akuntansi yang diselenggarakan oleh perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi dan bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pemilik atau pihak lain yang berkepentingan mengenai posisi keuangan perusahaan, kemampuan menghasilkan laba, kemampuan mendatangkan aliran kas dan prestasi manajemen.
a.      Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan selama satu periode. Statement laba rugi atau penghasilan memberi Informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Keberhasilan itu diukur dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Laba merupakan selisih antara pendapatan usaha dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan atau  untuk memperoleh pendapatan tersebut.
b.      Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan modal awal pemilik, penambahan atau pengurangan modal pemilik selama satu periode serta modal akhir pemilik.
c.       Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, meliputi posisi asset, kewajiban, dan modal.
                                     
Dalam pembahasan diatas CV. Sri Gemilang Motor sebenarnya tidak memilki laporan laba rugi, perubahan modal, dan neraca. Tetapi pada makalah penelitian ini penulis yang membuat laporan keuangan tersebut dimana data-data yang menjadi rujukan adalah transaksi-transaksi yang diberikan oleh CV. Sri Gemilang Motor pada penulis.

5.      Jurnal Penutup
Jurnal penutup yaitu jurnal untuk menutup perkiraan atau akun sementara seperti pendapatan, beban, modal, dan prive dicatat hanya sampai akhir periode, sehingga ditutup pada akhir periode, karena untuk periode berikutnya menggunakan jurnal akun atau penerimaan baru.
CV. Sri Gemilang Motor tidak mempunyai jurnal penutup alasannya pada perusahan ini setiap akhir periode tidak pernah melakukan penutupan laporan keuangan atau penutupan transaksi yang dilakukan.

6.    Neraca Saldo Setelah Penutup
Neraca saldo setelah penutupan digunakan untuk menguji keseimbangan perkiraan buku besar setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup. Jadi untuk menyusun neraca saldo ini dilakukan setelah pos jurnal setelah penutup dalam buku besar.
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa CV. Sri Gemilang Motor tidak mempunyai neraca saldo setelah penutupan karna perusahaan ini tidak ada jurnal penutup sehingga CV. Sri Gemilang Motor tidak dapat membuat neraca saldo setelah penutupan dimana tidak ada bahan untuk menguji keseimbangan laporan karna tidak ada buku besar setelah penyesuaian dan jurnal penyesuaian.

7.    Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk menjelaskan kondisi akun atau perkiraan yang ada di jurnal penyesuaian sampai akhir periode, dimana perkiraan-perkiraan tersebut digunakan untuk periode berikutnya.
CV. Sri Gemilang motor tidak mempunyai jurnal penyesuaian sehingga jurnal pembalikpun CV. Sri Gemilang Motor tidak ada karena tidak ada jurnal penyesuaian untuk dijelaskan kondisi suatu akun.








LAPORAN KEUANGAN CV. SRI GEMILANG MOTOR PEKANBARU (PENELITIAN AKUNTANSI)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan catatan-catatan tentang penghasilan dan biaya yang disebut sebagai catatan akuntansi. Pada umumnya, semua transaksi bisnis selalu diukur dalam satuan moneter (rupiah). Oleh karena itu banyak data akuntansi yang diwujudkan dalam bentuk satuan moneter. Akuntansi itu sendiri adalah pencatatan, penggolongan, dan ringkasan transaksi bisnis, serta penginterpretasian informasi yang telah disusun.
Saat  ini terdapat masalah baru di bidang akuntansi. Beberapa perusahaan telah mencoba untuk membelokkan aturan-aturan akuntansi kepada hal yang menguntungkan mereka dan membuat laporan keuangan kelihatan kurang menguntungkan atau sebaliknya. Cara tersebut dilakukan dengan menggolongkan kembali pos-pos tertentu. Jika perusahaan ingin membuat gambaran yang kurang baik terhadap laba sehingga tidak dikenakan pajak yang tinggi atau tidak banyak dibagikan kepada pemilik, adapun cara yang biasanya dilakukan perusahaan tersebut untuk membuat suatu gambaran tentang perusahaannya yaitu pertama penyusutan aktiva tetep ditentukan lebih besar setiap tahunnya, atau umur aktiva tetap tersebut ditentukan sangat pendek. Hal ini akan menyebabkan keuntungan bersih berkurang. Yang kedua persediaan dinilai serendah mungkin sehingga dapat menaikkan harga pokok penjualan, dengan semakin besarnya harga pokok penjualan tersebut, berarti keuntungan akan berkurang.
Oleh karena itu laporan keuangan sangat berpengaruh untuk mengetahui transaksi atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana suatu perusahaan itu dinilai laba atau rugi dari hasil suatu laporan keuangan yang dibuatnya yang sesuai dengan pencatatan hasil perusahaan selama satu periode. Oleh sebab iti hendaknya perusahaan membuat suatu laporan keuangan perusahaannya sesuai dengan transaksi yang benar-benar dilaksanakannya.
Melalui makalah penelitian ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori-teori yang didapat dari perkuliahan guna menganalisis dan memecahkan masalah di lapangan, serta memperoleh pengalaman yang berguna dalam tugas pekerjaan yang akan dihadapi nantinya setelah menyelesaikan studi.Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh, perusahaan yang diteliti laporan keuangannya  yaitu CV.Sri Gemilang Motor

1.2  Manfaat Penelitian
Bagi mahasiswa makalah penelitian ini bermanfaat untuk membandingkan teori yang didapat dari perkuliahan dengan yang ada di lapangan serta mendapatkan peluang untuk dapat memecahkan dan mencari solusi permasalahan-permasalahan di perusahaan dari sudut pandang akademis
Sedangkan bagi perusahaan  laporan penelitian mahasiswa termasuk pemecahan masalah yang menjadi tugas akademis dan tugas khusus dapat dijadikan bahan masukan untuk perbaikan perusahaan

1.3  Tujuan Penelitian

Ø  Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan teori yang di peroleh di bangku perkuliahan.
Ø  Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan perusahaan yang di teliti tentang kondisi keuangannya
Ø  Untuk mengetahui atau melihat efisiensi kerja yang dilakukan perusahaan yang di teliti  pada satu periode tertentu dan kemajuan-kemajuan yang di capai dibandingkan dengan tahun-tahun yang lampau
Ø  Untuk mengetahui peranan dan pengaruh dari analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai alat perencanaan laba perusahaan untuk periode yang akan datang.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. Perusahaan–perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir.

2.2 Karakteristik Perusahaan Dagang
Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
1.      Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
  1. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
  2. Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
  3. Laba kotor diperoleh dari : Penjualan bersih – Harga pokok barang yang dijual
Perusahaan dagang memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan perusahaan industry (manufaktur). Oleh karena itu, siklus perusahaan dagang mempunyai karakter khas, yang hanya dijumpai dalam perusahaan dagang. Akun-akun yang merupakan cirri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut :
  1. Akun pembelian di sisi debit (D)
  2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
  3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)
  4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)
  5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)
  6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)
  7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
  8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)
  9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)
  10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)
  11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)
  12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)
  1. Akun Pembelian
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.
Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.
2.      Akun Penjualan
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
3.      Akun Potongan Pembelian
Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
4.      Akun Potongan Penjualan
Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.
5.      Akun Retur Pembelian
Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
6.      Akun Retur Penjualan
Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
7.      Akun Biaya Angkut
Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
8.      Akun Biaya Pengiriman
Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko (penjual) sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
9.      Akun Persediaan
Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Karakteristik dan kegiatan utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
  1. Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun kredit
  2. Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit
  3. Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan.
  4. Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan
  5. Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada pembeli.

2.3 Harga Pokok Penjualan (HPP)

2.3.1 Pengertian Harga Pokok Penjualan.

Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

2.3.2 Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-

2.3.3 Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

2.3.4 Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian

Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
    Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
    Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.



2.4 Laporan Keuangan
2.4.1 Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.

2.4.2 Menyusun laporan laba rugi.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
Single Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.
Multiple Step (Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
2.4.3 Pembahasan unsur laporan perubahan modal.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.
2.4.4 Menyusun laporan perubahan modal.
            Adapun cara menyusun laporan perubahan modal yaitu :
UD. Puspita Arisandy
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20xx

Modal, 1 januari 20xx  ( modal awal )
Laba / Rugi
Prive
Kenaikan atau penurunan modal
Modal Akhir


xxx
(xxx)
xxx


xxx +
xxx

2.4.5 Pembahasan unsur-unsur laporan neraca.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu. Adapun unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.
2.4.6. Menyusun laporan neraca.
1.      Neraca Bentuk Scontro (Sebelah Menyebelah)
2.      Neraca bentuk laporan.
Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan
Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah














BAB III
                            GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
            CV. Sri Gemilang Motor merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penjualan dan pembelian motor-motor baru dan bekas. Perusahaan ini telah berdiri selama 18 tahun yakni dari tahun 1993 sampai sekarang dengan akte Nomor 68 dihadapan Notaris Rendy Efendi, SH. Dalam akte pendirian tersebut bahwa modal pangkal Perseroan berjumlah 44.500.000, (tiga puluh juta rupiah), yang di dapat dari pemilik dan anaknya.
Awalnya perusahan ini hanya mengawali usahanya dengan persediaan motor yang sangat sedikit atau dapat dikatan satu-satu yaitu 5 unit sampai 8 unit, awalnya dalam proses penjualan dilakukan dengan pembelian 5 atau 8 unit lalu di jual dan dibeli lagi begitu seterusnya. Dalam karirnya usaha ini mulai mencapai perkembangannya sekitar tahun 2007, dimana usaha mulai menampakkan eksitensinya, diantara lain sekitaran tahun tersebut pemilik perusahaan ini mulai melakukan peminjaman modal tambahan kepada bank-bank umum seperti bank Mandiri dan BNI, dan juga mulai mengikuti berbagai pelelangan-pelelangan motor yang ikuti 2 atau 3 kali dalam seminggu hal ini dilakukan untuk menambah jumlah persediaan barang yang akan di jual.
Usaha inipun mulai bekerja sama dengan usaha motor atau sorum lain sekitar tahun 2008. Dalam pengembangan usahanya pemilik bekerja sama dengan sorum-surum yang terdapat di putaran Riau seperti di daerah Tembilahan, Ujung Tanjung, dan Air Tiris. Adapun proses atau cara pemasarannya yaitu menitipkan motor-motor untuk di jual.
Awalnya tempat usaha ini menyewa ruko yang terdapat di jalan paus selama 5 tahun, tahun berikutnyapun usaha ini dipindahkan operasinya di rumah pribadi sang pemilik usaha yang tepatnya di garasi dan di halamannya, walaupun di rumah tempatnya cukup besar, luasnya kira-kira 18 × 10 M

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
            CV. Sri Gemilang Motor Pekanbaru memakai bentuk struktur organisasi garis. Oleh karena itu bawahannya hanya mengenal seorang atasannya saja dan pertanggungjawaban sesuai dengan instrusi atasannya. Sehingga dengan hal ini pengawasan dengan mudah dilakukan dan demikian pula halnya dengan pengalihan wewenang terhadap bawahannya. Stuktur Oganisasi CV. Sri Gemilang Motor Pekanbaru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



Pimpinan Perusahaan :
Hj. Ali Zamar


Pimpinan Gudang :
Sukandar


Mekanik I :
Andi



 Mekanik II :
Dedi
 















3.3  Sistem pencatatan akuntansi
            Sistem pencatatan yang digunakan CV. Sri Gemilang Motor adalah pencatatan manual yaitu dimana sistem pencatatan yang dicatat dalam buku besar untuk  pencatatan transaksi yang terjadi sehari-hari. Sistem  manual ini hanya terdiri atas orang pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.
            Sistem manual yang di pakai oleh CV. Sri Gemilang Motor dimana dalam pencatatan piutang dibuat pada buku khusus piutang dan pencatatan hutang dibuat pada buku khusus utang.


3.4 Aktivitas Perusahaan
            Perusahaan adalah suatu organisasi yang dibentuk  dan didirikan oleh suatu atau kelompok orang yang melakukan kegiatan produksi dan penjualan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya selanjutnya menjaga kelangsungan usaha serta pengembangan perusahaan ke arah yang lebih maju lagi. Persaingan yang sangat ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas disegala kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan suatu organisasi perusahaan yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenag dan tanggung jawab masing-masing bagian. Struktur organisasi ini merupakan bagian dari perencangan suatu sistem kerja dalam perusahaan.
            Aktivitas Perusahaan merupakan kegiatan yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kelancaran jalannya perusahaan. Aktivitas perusahaan yang lancar diharapkan dapat mendorong tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dalam mencapai hasil usaha optimal.
            Aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh CV. Sri Gemilang Motor Pekanbaru menjalankan usaha dalam bidang jual beli motor baru dan bekas. Proses pemasaran barang tidah hanya dilakukan di Pekanbaru tetapi  juga untuk di luar Daerah seperti Daerah Tembilahan, Daerah Ujung Tanjung dan Daerah Air Tiris dan sekitarnya.
















3.5 Laporan Keuangan Perusahaan

CV. Sri Gemilang Motor
Laporan rugi/laba

Untuk periode berakhir 31 Desember 2010
Pendapatan:
  Penjualan
148,000,000
Harga pokok penjualan:
  Persediaan awal
58,000,000
  Pembelian
120,000,000
  Tersedia untuk dijual
178,000,000
  Persediaan akhir
164,000,000
  Harga pokok penjualan
342,000,000
Laba kotor
490,000,000
Biaya operasional:
  Biaya peralatan
11500,000
  Biaya transportasi
12000,000
  Biaya listrik, telpon, air
1600,000
  Biaya gaji pegawai
14,400,000
  Biaya penyusutan bangunan
1300,000
  Biaya penyusutan inventaris
1200,000
Total 
44000,000
Laba operasi
53200,000
Biaya bunga 
1100,000
Laba sebelum pajak
533.100,000
Biaya pajak
1.200,000
Laba bersih
534.300,000
CV. Sri Gemilang Motor
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010

Modal Awal
Laba
Prive
Kenaikan atau penurunan modal
Modal Akhir


534.300.000
(197.500.000)
44.500.000


336.800.000+
381.300.000











CV. Sri Gemilang motor
Neraca

Per 31 Desember 2010
Aktiva
Aktiva lancar:
Kas umum
18,000,000
Kas di Bank Mandiri
80,000,000
Kas di Bank BNI
75,000,000
Piutang Usaha
60,000,000
Cadangan Piutang tak tertagih
(9,500,000)
Persediaan
198.500.000
Sewa di bayar dimuka
30,000,000
Perlengkapan Kantor
32.000.000
Perlengkapan Servis
30,000,000
Kendaraan
90,000.000
Akumulasi penyusutan
(10,000.000)
Total aktiva tetap
594,000.000
Hutang
Hutang usaha
95,230.000
Hutang gaji
16,200.000
129.569,500,000
Equity
Laba di taha
200.000
Modal pak haji
(21,000,000)
Prive pak haji
197,500.000
Modal doni  
(23,500,000)
Total Passiva
594,000.000
Keterangan :
Daftar hutang usaha sejumlah                                     Rp. 95.230.500
Hutang Usaha kepada :
·         Bank Mandiri                                                  Rp. 33.500.000
·         Bank BNI                                                       Rp. 29.000.000

Daftar Piutang                                                                        Rp. 60.000.000
·         Zul dari Bangkinag                                         Rp.    8500.000
·         CV. Tatang Motor                                          Rp. 21.300.000
·         Suji  dari Tembilahan                                      Rp. 18.250.000
·         Kirun dari Ujung Tanjung                               Rp. 11.950.000

Daftar persediaan di Gudang
·         HSF – 101                   “Honda” Supra Fit                  3 unit   × 10 = 30
·         HX – 102                    “Honda” Supra X 125             2 unit   × 12 = 24
·         SN – 201                     “Suzuki” New Smash              2 unit   × 9   = 18
·         SS – 202                      “Suzuki” Shogun Sf                 3 unit   × 12 = 36
·         YV – 301                    “Yamaha” Vega R                    3 unit   × 10 = 30
·         YJ – 302                      “Yamaha” Jupiter                     2 unit   × 13 = 26
Total              165                                                        












BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan yang penulis lakukan pada bab sebelumnya maka penulis mencoba menyimpulkan dan memberi saran yang berhubungan dengan pembahasan ini
1.      CV. Sri Gemilang Motor Pekanbaru merupakan perusaan swasta atau perseroan yang bergerak dalam bidang jual beli motor baru dan bekas.
2.      Didalam penyusunan laporan keuangan CV. Sri Gemilang Motor menggunakan  sistem pencatatan manual hal ini terlihat dari pencatatan piutang dibuat pada buku khusus piutang dan pencatatan hutang dibuat pada buku khusus utang.
3.      Pada laporan keuangan yang dibuat oleh penulis dapat disimpulkan bahwa pada CV. Sri Gemilang Motor mendapatkan laba atau keuntungan, dimana pada laporan laba rugi terdapat laba bersih Rp.534.300.000, laporan perubahan modal dengan modal akhir Rp. 381.300.000 dan pada laporan neraca aktiva dan passiva ballace dengan jumlah Rp. 594.000.000

4.2 Saran
1. Dalam menyusun laporan keuangan CV. Sri Gemilang Motor belum melaksanakannya sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan.
2. Sebaiknya CV. Sri Gemilang Motor menggunakan tenaga ahli di bidang akuntansi dalam melakukan perhitungan laporan keuangan.
3. Didalam Penyusunan laporan keuangan CV. Sri Gemilang Motor belum melaksnakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pembuatan laporan keuangan karena hanya mencatat piutang dan utang serta hanya sebagian pemasukan maupun pengeluaran yang dicatat, sebaiknya CV. Sri Gemilang Motor mencatat semua transaksi bukan hanya sebagian saja sehingga laporan keuangan yang dibuat dapat lebih terarah dan teratur






DAFTAR PUSTAKA

Sukotjo, ibnu. 1998. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta; Liberty
Suemarso.2004.Akutansi Suatu Pengantar.Jakarta; Salemba empat
Narasumber : Hj. Ali Zamar