BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Penelitian
Dewasa ini sudah banyak
perusahaan yang menggunakan catatan-catatan tentang penghasilan dan biaya yang
disebut sebagai catatan akuntansi. Pada umumnya, semua transaksi bisnis selalu
diukur dalam satuan moneter (rupiah). Oleh karena itu banyak data akuntansi
yang diwujudkan dalam bentuk satuan moneter. Akuntansi itu sendiri adalah
pencatatan, penggolongan, dan ringkasan transaksi bisnis, serta
penginterpretasian informasi yang telah disusun.
Saat ini terdapat masalah baru di bidang
akuntansi. Beberapa perusahaan telah mencoba untuk membelokkan aturan-aturan
akuntansi kepada hal yang menguntungkan mereka dan membuat laporan keuangan
kelihatan kurang menguntungkan atau sebaliknya. Cara tersebut dilakukan dengan
menggolongkan kembali pos-pos tertentu. Jika perusahaan ingin membuat gambaran
yang kurang baik terhadap laba sehingga tidak dikenakan pajak yang tinggi atau
tidak banyak dibagikan kepada pemilik, adapun cara yang biasanya dilakukan
perusahaan tersebut untuk membuat suatu gambaran tentang perusahaannya yaitu
pertama penyusutan aktiva tetep ditentukan lebih besar setiap tahunnya, atau
umur aktiva tetap tersebut ditentukan sangat pendek. Hal ini akan menyebabkan
keuntungan bersih berkurang. Yang kedua persediaan dinilai serendah mungkin
sehingga dapat menaikkan harga pokok penjualan, dengan semakin besarnya harga
pokok penjualan tersebut, berarti keuntungan akan berkurang.
Oleh karena itu laporan
keuangan sangat berpengaruh untuk mengetahui transaksi atau kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Dimana suatu perusahaan itu dinilai laba atau rugi
dari hasil suatu laporan keuangan yang dibuatnya yang sesuai dengan pencatatan
hasil perusahaan selama satu periode. Oleh sebab iti hendaknya perusahaan
membuat suatu laporan keuangan perusahaannya sesuai dengan transaksi yang
benar-benar dilaksanakannya.
Melalui makalah penelitian
ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori-teori yang didapat dari
perkuliahan guna menganalisis dan memecahkan masalah di lapangan, serta
memperoleh pengalaman yang berguna dalam tugas pekerjaan yang akan dihadapi
nantinya setelah menyelesaikan studi.Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh,
perusahaan yang diteliti laporan keuangannya
yaitu CV.Sri Gemilang Motor
1.2
Manfaat
Penelitian
Bagi mahasiswa makalah
penelitian ini bermanfaat untuk membandingkan teori yang didapat dari
perkuliahan dengan yang ada di lapangan serta mendapatkan peluang untuk dapat
memecahkan dan mencari solusi permasalahan-permasalahan di perusahaan dari
sudut pandang akademis
Sedangkan bagi
perusahaan laporan penelitian mahasiswa
termasuk pemecahan masalah yang menjadi tugas akademis dan tugas khusus dapat
dijadikan bahan masukan untuk perbaikan perusahaan
1.3
Tujuan
Penelitian
Ø Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan teori yang di peroleh di bangku
perkuliahan.
Ø Untuk
mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan perusahaan yang di teliti tentang
kondisi keuangannya
Ø Untuk
mengetahui atau melihat efisiensi kerja yang dilakukan perusahaan yang di
teliti pada satu periode tertentu dan
kemajuan-kemajuan yang di capai dibandingkan dengan tahun-tahun yang lampau
Ø Untuk mengetahui peranan dan pengaruh dari
analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan
sebagai alat perencanaan laba perusahaan untuk periode yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian
barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.
Perusahaan–perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain
adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada,
plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir.
2.2 Karakteristik Perusahaan Dagang
Adapun
ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
1. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk
dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
- Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
- Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
- Laba kotor diperoleh dari : Penjualan
bersih – Harga pokok barang yang dijual
Perusahaan dagang memiliki
karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan perusahaan industry
(manufaktur). Oleh karena itu, siklus perusahaan dagang mempunyai karakter
khas, yang hanya dijumpai dalam perusahaan dagang. Akun-akun yang merupakan
cirri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah
sebagai berikut :
- Akun pembelian di sisi debit (D)
- Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
- Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)
- Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)
- Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)
- Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)
- Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
- Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)
- Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)
- Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)
- Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)
- Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)
- Akun
Pembelian
Akun pembelian terjadi karena
perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian
barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai,
pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.
Untuk pembelian barang yang tidak
untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang
misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli
perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh
dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.
2.
Akun Penjualan
Akun penjualan terjadi karena
perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan
untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan
dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat
pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika
dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
3.
Akun Potongan Pembelian
Akun potongan pembelian ini terjadi
karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli
melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah
disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah
harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya
adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
4.
Akun Potongan Penjualan
Akun potongan penjualan ini
merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan
agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan
yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah
tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah
bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya
potongan.
5.
Akun Retur Pembelian
Akun retur pembelian ini terjadi
karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada
sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang
yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya
retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu
dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
Dasar pencatatannya berupa nota debit.
6.
Akun Retur Penjualan
Akun retur penjualan terjadi karena
penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak
sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi
tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
7.
Akun Biaya Angkut
Akun biaya angkut ini terjadi ketika
pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli.
Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah
beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
8.
Akun Biaya Pengiriman
Akun biaya pengiriman atau beban ini
terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko (penjual) sampai di
tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah
dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
9.
Akun Persediaan
Akun persediaan ini merupakan nilai
persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang
dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai realisasi bersih
adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya
penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Karakteristik dan kegiatan utama perusahaan dagang
adalah sebagai berikut :
- Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun
kredit
- Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun
kredit
- Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai
transaksi dalam aktivitas perusahaan.
- Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya
berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan
- Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan
kepada pembeli.
2.3 Harga Pokok Penjualan (HPP)
2.3.1 Pengertian Harga Pokok Penjualan.
2.3.1 Pengertian Harga Pokok Penjualan.
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga
perolehan dari barang yang dijual.
Ada dua manfaat dari harga pokok
penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
2.3.2 Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
2.3.2 Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam
perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan
bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
2.3.3 Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
2.3.3 Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian
bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
2.3.4 Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
2.3.4 Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk
menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur
yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
2.4 Laporan Keuangan
2.4.1
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan
beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
2.4.2 Menyusun laporan laba rugi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
2.4.2 Menyusun laporan laba rugi.
Laporan laba rugi dapat disajikan
dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
Single Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.
Multiple
Step (Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
2.4.3 Pembahasan unsur laporan perubahan modal.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang
menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.
2.4.4 Menyusun laporan perubahan modal.
Adapun cara
menyusun laporan perubahan modal yaitu :
UD. Puspita Arisandy
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31
Desember 20xx
Modal, 1 januari 20xx ( modal awal
)
Laba / Rugi
Prive
Kenaikan atau penurunan modal
Modal Akhir
|
xxx
(xxx)
|
xxx
xxx +
xxx
|
2.4.5 Pembahasan unsur-unsur laporan neraca.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
ruangan perusahaan pada saat tertentu. Adapun unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu
bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.
2.4.6. Menyusun laporan neraca.
1.
Neraca Bentuk Scontro (Sebelah Menyebelah)
2.
Neraca bentuk laporan.
Skontro/Horizontal.
Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva
(liabities+modal) diletakan disebelah kanan
Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah
atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1
Sejarah Singkat Perusahaan
CV.
Sri Gemilang Motor merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang
penjualan dan pembelian motor-motor baru dan bekas. Perusahaan ini telah
berdiri selama 18 tahun yakni dari tahun 1993 sampai sekarang dengan akte Nomor
68 dihadapan Notaris Rendy Efendi, SH. Dalam akte pendirian tersebut bahwa
modal pangkal Perseroan berjumlah 44.500.000, (tiga puluh juta rupiah), yang di
dapat dari pemilik dan anaknya.
Awalnya perusahan ini hanya
mengawali usahanya dengan persediaan motor yang sangat sedikit atau dapat
dikatan satu-satu yaitu 5 unit sampai 8 unit, awalnya dalam proses penjualan
dilakukan dengan pembelian 5 atau 8 unit lalu di jual dan dibeli lagi begitu
seterusnya. Dalam karirnya usaha ini mulai mencapai perkembangannya sekitar
tahun 2007, dimana usaha mulai menampakkan eksitensinya, diantara lain
sekitaran tahun tersebut pemilik perusahaan ini mulai melakukan peminjaman
modal tambahan kepada bank-bank umum seperti bank Mandiri dan BNI, dan juga
mulai mengikuti berbagai pelelangan-pelelangan motor yang ikuti 2 atau 3 kali
dalam seminggu hal ini dilakukan untuk menambah jumlah persediaan barang yang
akan di jual.
Usaha inipun mulai bekerja
sama dengan usaha motor atau sorum lain sekitar tahun 2008. Dalam pengembangan
usahanya pemilik bekerja sama dengan sorum-surum yang terdapat di putaran Riau
seperti di daerah Tembilahan, Ujung Tanjung, dan Air Tiris. Adapun proses atau
cara pemasarannya yaitu menitipkan motor-motor untuk di jual.
Awalnya tempat usaha ini
menyewa ruko yang terdapat di jalan paus selama 5 tahun, tahun berikutnyapun
usaha ini dipindahkan operasinya di rumah pribadi sang pemilik usaha yang
tepatnya di garasi dan di halamannya, walaupun di rumah tempatnya cukup besar,
luasnya kira-kira 18 × 10 M
3.2
Struktur Organisasi Perusahaan
CV.
Sri Gemilang Motor Pekanbaru memakai bentuk struktur organisasi garis. Oleh
karena itu bawahannya hanya mengenal seorang atasannya saja dan
pertanggungjawaban sesuai dengan instrusi atasannya. Sehingga dengan hal ini
pengawasan dengan mudah dilakukan dan demikian pula halnya dengan pengalihan
wewenang terhadap bawahannya. Stuktur Oganisasi CV. Sri Gemilang Motor
Pekanbaru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pimpinan
Perusahaan :
Hj.
Ali Zamar
|
Pimpinan
Gudang :
Sukandar
|
Mekanik
I :
Andi
|
Mekanik
II :
Dedi
|
3.3
Sistem
pencatatan akuntansi
Sistem
pencatatan
yang digunakan CV. Sri Gemilang Motor adalah pencatatan manual yaitu dimana sistem pencatatan
yang dicatat dalam buku besar untuk
pencatatan transaksi yang terjadi sehari-hari. Sistem manual ini hanya terdiri atas orang
pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar
menggambarkan record dari operasi perusahaan.
Sistem
manual yang di pakai oleh CV. Sri Gemilang Motor dimana dalam pencatatan
piutang dibuat pada buku khusus piutang dan pencatatan hutang dibuat pada buku
khusus utang.
3.4
Aktivitas Perusahaan
Perusahaan
adalah suatu organisasi yang dibentuk
dan didirikan oleh suatu atau kelompok orang yang melakukan kegiatan
produksi dan penjualan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba atau
keuntungan yang sebesar-besarnya selanjutnya menjaga kelangsungan usaha serta
pengembangan perusahaan ke arah yang lebih maju lagi. Persaingan yang sangat
ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas disegala kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan suatu organisasi
perusahaan yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenag dan tanggung jawab
masing-masing bagian. Struktur organisasi ini merupakan bagian dari perencangan
suatu sistem kerja dalam perusahaan.
Aktivitas
Perusahaan merupakan kegiatan yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan,
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kelancaran
jalannya perusahaan. Aktivitas perusahaan yang lancar diharapkan dapat
mendorong tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dalam mencapai
hasil usaha optimal.
Aktivitas
perusahaan yang dilakukan oleh CV. Sri Gemilang Motor Pekanbaru menjalankan
usaha dalam bidang jual beli motor baru dan bekas. Proses pemasaran barang
tidah hanya dilakukan di Pekanbaru tetapi
juga untuk di luar Daerah seperti Daerah Tembilahan, Daerah Ujung
Tanjung dan Daerah Air Tiris dan sekitarnya.
3.5
Laporan Keuangan Perusahaan
CV. Sri Gemilang Motor
Laporan rugi/laba
Untuk periode berakhir 31 Desember 2010
Untuk periode berakhir 31 Desember 2010
Pendapatan:
|
||
Penjualan
|
148,000,000
|
|
Harga pokok penjualan:
|
||
Persediaan awal
|
58,000,000
|
|
Pembelian
|
120,000,000
|
|
Tersedia untuk dijual
|
178,000,000
|
|
Persediaan akhir
|
164,000,000
|
|
Harga pokok penjualan
|
342,000,000
|
|
Laba kotor
|
490,000,000
|
|
Biaya operasional:
|
||
Biaya peralatan
|
11500,000
|
|
Biaya transportasi
|
12000,000
|
|
Biaya listrik, telpon, air
|
1600,000
|
|
Biaya gaji pegawai
|
14,400,000
|
|
Biaya penyusutan bangunan
|
1300,000
|
|
Biaya penyusutan inventaris
|
1200,000
|
|
Total
|
44000,000
|
|
Laba operasi
|
53200,000
|
|
Biaya
bunga
|
1100,000
|
|
Laba
sebelum pajak
|
533.100,000
|
|
Biaya
pajak
|
1.200,000
|
|
Laba bersih
|
534.300,000
|
|
CV. Sri Gemilang Motor
Laporan
Perubahan Modal
Untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2010
Modal Awal
Laba
Prive
Kenaikan atau penurunan modal
Modal Akhir
|
534.300.000
(197.500.000)
|
44.500.000
336.800.000+
381.300.000
|
CV. Sri Gemilang motor
Neraca
Per 31 Desember 2010
Per 31 Desember 2010
Aktiva
|
|
Aktiva lancar:
|
|
Kas
umum
|
18,000,000
|
Kas
di Bank Mandiri
|
80,000,000
|
Kas
di Bank BNI
|
75,000,000
|
Piutang
Usaha
|
60,000,000
|
Cadangan
Piutang tak tertagih
|
(9,500,000)
|
Persediaan
|
198.500.000
|
Sewa
di bayar dimuka
|
30,000,000
|
Perlengkapan
Kantor
|
32.000.000
|
Perlengkapan
Servis
|
30,000,000
|
Kendaraan
|
90,000.000
|
Akumulasi
penyusutan
|
(10,000.000)
|
Total
aktiva tetap
|
594,000.000
|
Hutang
|
|
Hutang
usaha
|
95,230.000
|
Hutang gaji
|
16,200.000
|
129.569,500,000
|
|
Equity
|
|
Laba
di taha
|
200.000
|
Modal
pak haji
|
(21,000,000)
|
Prive pak haji
|
197,500.000
|
Modal
doni
|
(23,500,000)
|
Total
Passiva
|
594,000.000
|
Keterangan :
Daftar hutang usaha sejumlah Rp. 95.230.500
Hutang Usaha kepada :
·
Bank Mandiri Rp.
33.500.000
·
Bank BNI Rp.
29.000.000
Daftar
Piutang Rp.
60.000.000
·
Zul dari Bangkinag Rp. 8500.000
·
CV. Tatang Motor Rp. 21.300.000
·
Suji
dari Tembilahan Rp.
18.250.000
·
Kirun dari Ujung Tanjung Rp. 11.950.000
Daftar
persediaan di Gudang
·
HSF – 101 “Honda”
Supra Fit 3 unit × 10 = 30
·
HX – 102 “Honda”
Supra X 125 2 unit × 12 = 24
·
SN – 201 “Suzuki”
New Smash 2 unit × 9 =
18
·
SS – 202 “Suzuki”
Shogun Sf 3 unit × 12 = 36
·
YV – 301 “Yamaha”
Vega R 3 unit × 10 = 30
·
YJ – 302 “Yamaha”
Jupiter 2 unit × 13 = 26
Total 165
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan yang penulis lakukan pada bab sebelumnya maka penulis mencoba
menyimpulkan dan memberi saran yang berhubungan dengan pembahasan ini
1.
CV. Sri Gemilang Motor
Pekanbaru merupakan perusaan swasta atau perseroan yang bergerak dalam bidang
jual beli motor baru dan bekas.
2.
Didalam penyusunan laporan
keuangan CV. Sri Gemilang Motor menggunakan
sistem pencatatan manual hal ini terlihat dari pencatatan
piutang dibuat pada buku khusus piutang dan pencatatan hutang dibuat pada buku
khusus utang.
3.
Pada laporan
keuangan yang dibuat oleh penulis dapat disimpulkan bahwa pada CV. Sri Gemilang
Motor mendapatkan laba atau keuntungan, dimana pada laporan laba rugi terdapat
laba bersih Rp.534.300.000, laporan perubahan modal dengan modal akhir Rp.
381.300.000 dan pada laporan neraca aktiva dan passiva ballace dengan jumlah
Rp. 594.000.000
4.2 Saran
1. Dalam menyusun laporan keuangan CV. Sri Gemilang
Motor belum melaksanakannya sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan.
2. Sebaiknya CV. Sri Gemilang Motor menggunakan tenaga
ahli di bidang akuntansi dalam melakukan perhitungan laporan keuangan.
3. Didalam Penyusunan laporan keuangan CV. Sri
Gemilang Motor belum melaksnakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
pembuatan laporan keuangan karena hanya mencatat piutang dan utang serta hanya
sebagian pemasukan maupun pengeluaran yang dicatat, sebaiknya CV. Sri Gemilang
Motor mencatat semua transaksi bukan hanya sebagian saja sehingga laporan
keuangan yang dibuat dapat lebih terarah dan teratur
DAFTAR PUSTAKA
Sukotjo, ibnu. 1998. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta;
Liberty
Suemarso.2004.Akutansi Suatu Pengantar.Jakarta; Salemba empat
Narasumber : Hj. Ali Zamar
2 komentar:
Download software vst full version
Terima kasih atas informasinya
Posting Komentar